BAB I : PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pembinaan
keterampilan guru merupakan persoalan kompleks yang akhir-akhir ini tidak
pernah henti-hentinya di diskusikan, terutama dalam kaitannya dengan
sertifikasi guru. Diantara program-program pembinaan keterampilan secara
terstruktur yang dapat mendorong terjadinya peningkatan keterampilan guru
adalah model pembelajaran pre-service, in-service dan teacher traening program.
Semakin
banyak model pembelajaran yang diamati melalui program terstruktur ini semakin
baik pula para guru memahami potensi yang terkandung dalam berbagai model
pembelajaran
beserta implementasinya didalam kelas.
B.
IDENTIFIKASI
MASALAH
-
Apa saja jenis-jenis keterampilan pembinaan ?
-
Apa yang di maksud dengan keterampilan pembinaan
?
BAB II : PEMBAHASAN
MASALAH
KETERAMPILAN
PEMBINAAN
Keterampilan atau skill dapat
dikategorikan sebagai sekumpulan pengetahuan dan kemampuan yang harus dikuasai.
Ia dapat dipelajari, dideskripsikan dan divertifikasi (Drs. Ali Imron M.Pd,
1995). Dengan demikian keterampilan pembinaan adalah sekumpulan pengetahuan dan
kemampuan yang harus dikuasai dan dimiliki oleh mereka yang akan terjun dalam
berbagai bidang pekerjaan.
A.
Jenis-Jenis
Keterampilan Pembinaan
Keterampilan pembinaan dapat dibagi
atas tiga bagian yakni : keterampilan teknis (technical skilis), keterampilan
manajarial (manajarial skills), keterampilan manusiawi (human skills) (Drs. Ali
Imron M.Pd, 1995). Ketiga keterampilan tersebut ia konstribusikan sebagai
berikut : keterampilan teknis 50%, keterampilan manajarial 20%, dan
keterampilan manusiawi 30%. Keterampilan ia maksudkan sebagai keterampilan
untuk menggunakan metode-metode dan teknik-teknik pembinaan yang meliputi
kriteria penyeleksian pendayagunaan, sistem kunjungan, supervisi, perumusan
tujuan secara jelas, aplikasi hasil penelitian, pengembangan evaluasi dan
mendemostrasikan keterampilan. Keterampilan teknis dibutuhkan oleh pembina
dalam kaitannya dengan pelaksanaan fungsi-fungsi dan tugas-tugas yang berkaitan
dengan fungsi pembinaan manajarial. Keterampilan manajarial adalah keterampilan
dalam pembuatan keputusan pembinaan dalam hubungannya dengan elemen-elemen
institusioanal dimana seorang pembina bekerja seperti : pengenalan ciri-ciri
masyarakat, menguasai kebutuhan yang diperlukan, menetapkan prioritas,
mengenalisis lingkungan pekerjaan,menerapkan sistem perencanaan, supervisi,
pengaturan waktu, alokasi sumber, mengurangi ketegangan-ketegangan dalam
kegiatan keterampilan manusiawi adalah
keterampilan untuk melakukankerjasama dengan mitra kerja secara efektif dan
efisien. Keterampilan manusiawi berkaitan erat dengan tugas pembina dalam
kaitan dengan kemampuan mempengaruhi orang lain, kemampuan motivasi, kemampuan
membentuk timkerja dan kemampuan untuk meyakinkan orang lainagar menerima
perubahaan. Secara khusus, kemampuan manusiawi meliputi : kemampuan untuk
melihat perbedaan individu, pengenalan dan kekuatan dalam kelemahan seseorang,
klasifikasi nilai-nilai mengenali persepsi menentukan tujuan yang hendak di
capai mengaktifkan diskusi kelompok, mendengarkan/memahami orang
lain,menggalakkan dan menjadikan diri dalam pigur sikap dan perilaku.
Ketiga keterampilan tersebut di atas
dimaksudkan agar pembina dapat melaksanakan tugasnya secara spesifik, sedangkan
keterampilan manajerial dirancang dengan maksud agar seorang pembina dapat
melaksanakan tugas pembinaan, mengacu pada fungsi manajarial seperti planning,
stoffing, organizing, controling, desecion making.
Sementara keterampilan manusiawi di
upayakan agar pembina dalam melaksanakan tugas pembinaan mengutamakan hubungan
insani yang di cirikan dengan sifat-sifat empati, kesadaran diri, penerimaan
atau perbedaan individual dan berorientasi terhadap kesejawatan.
Selanjutnya beliu menyatakan bahwa ada
tiga jenis yang harus dimiliki oleh
pembina yaitu : keterampilan teknis diasumsikan sebagai kemampuan metode dan
teknis untuk menggunakan pengetahuan, dalam mengasosiasikan, mengarahkan dan
menganalisis interaksi sehingga media yang digunakan dapat membantu kelancaran
tugas-tugas pekerjaan, meningkatkan dan mengefektifkan pelaksanaan kegiatan,
pengembangan narasi deskrifsi kegian, menyusun laporan dan kriteria penilaian.
Keterampilan manusiawi berkenaan dengan
kemampuan untuk menggalakkan kerjasama, sehingga tercipta saling pengertian
yang menguntungkan. Untuk itu diperlukan pemahaman atas
kepemimpinan orang lain, hubungan
interaksi sosial ( helping relationship ), motivasi, sikap dan tingkah laku dan
dinamika.
Kemampuan konseptual adalah kemampuan
seseorang untuk memandang proses pembinaan secara holistik, termasuk
keefektifan pemetaan interdependensi, strategi evaluasi dan strategi mengajar.
Penyusunan kurikulum, dan aspirasi program pengembangan staf.
B.
Keterampilan
Pembinaan
Keterampilan teknis merupakan yang
paling banyak memberikan kontribusi terhadap kesuksesan pembinaan dari pada
keterampilan lainnya. Keterampilan teknis lazim dikenal dengan teknik-teknik
pembinaan. Dari sekian banyak teknik yang dikemukakan oleh pakar dapat
dibedakan menjadi 2 golongan besar yakni : Teknik yang bersifat individual dan
teknik yang bersifat kelompok ( Neagly, 1980 ). Dalam buku pedoman pembinaan
tenaga pengajar yang dikeluarkan oleh Depdikbud ( 1986 ) teknik pembinaan itu
meliputi kunjungan kelas, pertemuan pribadi, rapat dewan pengajar, kunjungan
antar kelas, kunjungan sekolah, penerbitan buletin.
Mark ( 1985 ) mengemukakan bahwa :
kunjungan kelas yang dilakukan oleh kepala sekolah dimaksudkan untuk :
1.
Memfokuskan seluruh perhatian pada semua elemen
dan situasi belajar mengajar.
2.
Membantu memajukan proses belajar mengajar.
3.
Membantu tenaga pengajar untuk dapat
mengevaluasi diri sendiri.
4.
Berdialog dengan tenaga pengajar mengenai
problem-problem yang dihadapinya dalam proses belajar mengajar.
Sedangkan Tahelele, 1979 menyatakan
bahwa : kunjungan kelas yang dapat dikategorikan baik adalah :
1.
Memiliki tujuan yang jelas.
2.
Mengungkapkan aspek-aspek yang dapat digunakan
untuk memperbaiki tenaga pengajar.
3.
Memakai lembaran observasi.
4.
Terjadi interaksi antara pihak pembina dan pihak
yang dibina sehingga menimbulkan sikap saling pengertian.
5.
Tidak mengganggu proses belajar mengajar.
6.
Ada tindak lanjutnya.
Drs. Ali Imron, M. Pd, 1995 : 9
menyatakan kunjungan kelas mencapai hasil sebagaimana yang dikehendaki maka
seorang pembina haruslah berkemampuan untuk membuat perencanan dan prosedur
lainnya, merumuskan prosedur kunjungan, menyusun format observasi, berunding
dan bekerjasama dengan guru, mengamati mengajar guru dengan menggunakan format
observasi. Menyimpulkan hasil kunjungan dan dapat mengkonfirmasikan kunjungan
kelas untuk keperluan langkah tindak lanjut.
Kunjungan kelas merupakan teknik
pembinaan oleh kepala sekolah, pengawas dan pembina lainnya dalam rangka
mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga memperolah data
informasi yang diperlukan dalam rangka pembinaan guru ( Drs. Ibrahim Bafadai,
M. Pd, 1992 : 45 ). Tujuan kunjungan ini semata-mata untuk membantu mengatasi
kesulitan-kesulitan atau masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas. Melalui
kunjungan ini tenaga pengajar dapat dibantu agar dapat memahami, melihat,
menganalisis dan mencari alternatif pemecahan masalah, dengan demikian hasil
kunjungan ini dapat dibicarakan dengan tenaga pengajar secara pribadi.
Pertemuan pribadi merupakan pertemuan
percakapan, dialog atau tukar pikiran ( sharing ) antara atasan dan bawahan
mengenal upaya peningkatan kemampuan profesional. Pertemuan ini dapat dilakukan
secara formal dan secara informal.
Adam dan Dickey, 1959 menyebut
pertemuan pribadi dengan istilah individual confrence ( pertemuan individual ).
Swearigen ( 1961 ) mengklarifikasikan
jenis percakapan individual ini menjadi empat macam antara lain :
a.
Classroom confrence ( percakapan individual )
yang dilaksanakan didalam kelas ketika murid-murid sedang meninggalkan kelas (
istirahat ).
b.
Casual confrence ( percakapan individual ) yang
bersifat informal yang dilaksanakan secara kebutuhan bertemu dengan guru.
c.
Observation visitation ( percakapan individual )
yang dilaksanakan setelah supervisor melakukan kunjungan kelas atau observasi
kelas.
Dalam percakapan individual ini
supervisorharus berusaha mengembangkan segi-segi positif memotivasi bawahan
untuk mengatasi kesulitannya dan memberikan pengarahan tentang hal-hal yang
masih meragukan sehingga terjadi kesepakan konsep tentang situasi belajar
mengajar yang dihadapi.
BAB III : PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keterampilan
pembinaan adalah sekumpulan pengetahuan dan kemampuan yang harus dikuasai dan
dimiliki oleh mereka yang akan terjun dalam berbagai bidang pekerjaan.
B. SARAN-SARAN
Dari
pemaparan diatas, kita ketahui bahwa keterampilan pembinaan guru sangatlah
penting karena guru merupakan kunci keberhasilan sebuah lembaga pendidikan.
Baik buruknya prilaku dan cara mengajar guru akan sangat mempengaruhi citra
lembaga pendidikan. Oleh karena itu, perlu diadakan pembinaan keterampilan
guru.
DAFTAR FUSAKA
Ali
Imbron, Pembinaan Guru di Indonesia, 1995. Pustaka Jaya
Bertahan dari
Hempasan Badai PHK, 2001, Majalah Edisi Khusus Ramadham/TH.V Minggu ke 2
Hasibuan JL, Noedjono,
1993, Proses Belajar Mengajar, Penerbit ; PT Remaja Rosdakarya. Bandung
Ibrahim Bafadai,
1992, Supervisi Pengajaran, Bumi Aksara
Judo
Poerwowidagdo, Mei 1999, Duta Wacana University Press, Pemberdayaan untuk
Rekonsiliasi, Perpustakaan Katalog dalam terbitan ( KDT )
Kontrak Kerja
Antara yang tersurat dan tersirat, Desember 2001 Cosmopolitika 281, Majalah
Edisi Khusus Ramadhan/TH.V Minggu ke-2
Moh. Uzer Usman,
Bandung 1989, Menjadi Guru Profesional, Penerbit ; PT Remaja Rosdakarya
Norman N.Goble,
Perubahan Peranan Guru, 1995, Penerbit ; Bumi Aksara
Rostiyah NK.
Masalah-masalah Ilmu Keguruan, 1982, Penerbit ; PT Bina Aksara, Jakarta
Sudarwen Dani,
Media Komunikasi Pendidikan, Penerbit ; Bumi Aksara
Soetjipto, Raflis
Kosasi, 1994, Profesi Keguruan, Proyek Pembinaan dan Pengangkatan Mutu Tenaga
Kependidikan, Direktoris Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan
Tim Didakti
Metodik, 1976, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBN, Penerbit ; CV
Rajawali, Jakarta
http://superiandriyan.blogspot.com/2013/02/makalah-profesi-kependidikan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar